Tetap berharap walau bisa banget kecewa

Perilaku manusia didorong oleh apa sih ? Logika atau emosi ?

Coba bayangkan pengambilan keputusan seseorang yang 100% Logika tanpa emosi. Terbayang perilakunya yang hitam putih tanpa memperhatikan situasi dan kondisi orang tersebut, mungkin seorang bos kejam yang tetap memaksa bawahannya kerja walau sedang sakit keras.

Namun seseorang yang 100% didorong oleh emosi akan berperilaku yang tidak wajar.

Manusia bisa mengambil keputusan logis dengan lebih baik pada saat dipadukan dengan emosi.

BERHARAP ITU TIDAK PASIF TAPI AKTIF

Berharap bukan berarti menutup mata terhadap potensi masalah yang bisa terjadi, berharap bukan berarti menyangkal rasa takut, berharap bukan berarti menerjang maju dengan menutup mata.

Berharap atau bercita cita bukanlah pasif berangan angan bahwa semua akan menjadi lebih baik. Berharap berarti melihat hidup secara aktif. Bertindak ketika kondisi tidak ideal dan tetap teguh dalam kondisi sulit. Melangkah selangkah demi selangkah mengumpulkan pengalaman dan keahlian untuk mendapatkan gambaran peta jalan yang semakin lebih jelas untuk mencapai cita cita kita.

CARA PUNYA CITA CITA SETINGGI BULAN TANPA KECEWA

1. Yakin dengan diri sendiri.
   Yakinlah bahwa kita memiliki atau akan memiliki kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mencapai cita cita tersebut.
2. Bayangkan Sukses di masa depan lalu lihatlah ke masa lalu. Bayangkan atau imajinasikan kondisi dimana kita sudah mewujudkan cita cita kita, keahlian dan kemampuan apa yang kita miliki, seberapa matang kepribadian kita. Tuliskan daftar keahlian, kemampuan dan kematangan diri kita. Lalu nilailah daftar tersebut di titik titik mana kita perlu perbaiki atau kembangkan diri kita.
3. Tuliskan daftar ketakutan kita. Tuliskan kondisi apa yang akan membuat kita gagal dan coba pikirkan cara cara untuk menciptakan kondisi yang dapat mengatasi kegagalan tersebut.
4. Cari arti yang lebih dalam daripada sekedar materi. Cari kenapa kita perlu mengejar cita cita tersebut , apa dampaknya terhadap
   • Hubungan positif dengan orang lain. Hubungan yang hangat dan saling percaya dengan orang lain.
   • Penerimaan diri. Memegang sikap positif tentang diri.
   • Otonomi. Merasa bebas untuk memilih dan mengarahkan tindakan sendiri.
   • Penguasaan lingkungan. Merasa bahwa seseorang dapat mengubah keadaan seseorang.
   • Pengembangan diri. Kemampuan untuk berkembang dan tumbuh sebagai pribadi.
   • Tujuan hidup. Memiliki rasa arah yang berarti dalam hidup.
5. Sadar bahwa kita perlu berproses.
   “Harus ranking 1, ranking 2 itu gak ada artinya” Menetapkan garis finish dengan defenisi yang keras seperti ini menyebabkan orang orang untuk mudah menyerah . “Buat apa kita usahakan lagi, ranking 2 gak ada artinya, sudah nyerah saja” Dengan menyadari bahwa setiap keberhasilan kecil adalah bukti bahwa kita sedang berproses menjadi diri kita yang lebih baik.